Bagaimana Mengelola Diabetes Saat Menderita Infeksi atau Penyakit

Bagaimana Mengelola Diabetes Saat Menderita Infeksi atau Penyakit

Mengelola diabetes menjadi lebih menantang ketika penderita mengalami infeksi atau penyakit lain. Infeksi, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan, dapat menyebabkan perubahan besar dalam kadar gula darah, sehingga pengelolaan diabetes memerlukan perhatian ekstra. Artikel ini akan memberikan panduan tentang bagaimana cara mengelola diabetes secara efektif ketika Anda sedang menderita infeksi atau penyakit, serta tindakan yang harus diambil untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Mengapa Infeksi atau Penyakit Mempengaruhi Kadar Gula Darah?

Ketika tubuh melawan infeksi atau penyakit, ia melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan meningkatkan produksi glukosa di hati, bahkan jika Anda tidak makan lebih banyak dari biasanya. Selain itu, tubuh mungkin menjadi kurang sensitif terhadap insulin, yang dapat memperparah masalah bagi penderita diabetes.

  • Efek pada diabetes tipe 1: Penderita diabetes tipe 1 lebih mungkin mengalami ketoasidosis diabetik saat sakit, terutama jika kadar gula darah sangat tinggi dan insulin tidak mencukupi.
  • Efek pada diabetes tipe 2: Penderita diabetes tipe 2 mungkin mengalami peningkatan gula darah yang lebih sulit dikontrol, bahkan dengan obat diabetes atau insulin.

Tips Mengelola Diabetes Saat Menderita Infeksi atau Penyakit

Pantau Kadar Gula Darah Lebih Sering

Selama sakit, kadar gula darah dapat berfluktuasi lebih dari biasanya. Oleh karena itu, penting untuk memantau gula darah lebih sering. Jika biasanya Anda memeriksa kadar gula darah 2-3 kali sehari, selama sakit Anda mungkin perlu memeriksa hingga 4-6 kali sehari atau lebih sesuai dengan anjuran dokter.

  • Tips: Gunakan glucometer untuk memeriksa gula darah sebelum makan, setelah makan, dan sebelum tidur untuk memastikan gula darah tetap dalam kisaran target.

Tetap Gunakan Insulin atau Obat Diabetes

Jangan menghentikan penggunaan insulin atau obat diabetes meskipun Anda merasa kurang nafsu makan atau merasa tidak sehat. Hormon stres yang dihasilkan oleh tubuh saat melawan infeksi dapat menyebabkan lonjakan gula darah meskipun Anda tidak makan.

  • Tips: Konsultasikan dengan dokter apakah dosis obat atau insulin perlu disesuaikan selama sakit.

Konsumsi Makanan dan Minuman yang Tepat

Meskipun Anda mungkin merasa tidak nafsu makan, penting untuk tetap makan dan minum untuk menjaga energi dan keseimbangan gula darah. Jika Anda sulit makan makanan padat, pilih makanan cair atau makanan ringan yang sehat, seperti sup bening, smoothie rendah gula, atau yoghurt tanpa gula.

  • Pilih: Makanan yang mudah dicerna seperti bubur, kaldu sayuran, atau makanan yang tidak akan memperparah gejala sakit.
  • Hindari: Makanan manis atau tinggi karbohidrat sederhana yang dapat memicu lonjakan gula darah.

Perbanyak Minum Air

Dehidrasi adalah risiko serius saat sakit, terutama jika Anda mengalami demam atau muntah. Dehidrasi juga dapat mempengaruhi kadar gula darah, sehingga penting untuk minum cukup cairan.

  • Tips: Minumlah air putih secara teratur atau cairan bebas gula seperti teh herbal atau kaldu sayuran. Hindari minuman manis atau berkafein yang dapat memperparah dehidrasi.

Periksa Keton (Jika Perlu)

Jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau jika gula darah Anda sangat tinggi, Anda mungkin perlu memeriksa keton dalam urin Anda. Keton dapat menumpuk di darah jika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memecah glukosa, yang dapat menyebabkan ketoasidosis diabetik.

  • Gunakan strip keton untuk memeriksa keberadaan keton dalam urin jika gula darah Anda lebih dari 240 mg/dL.

Ketahui Kapan Harus Menghubungi Dokter

Saat menderita infeksi atau penyakit, penting untuk tahu kapan harus mencari bantuan medis. Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, segera hubungi dokter:

  • Gula darah Anda tetap tinggi (>240 mg/dL) meskipun sudah menggunakan insulin atau obat.
  • Anda mengalami gejala ketoasidosis seperti napas cepat, bau napas seperti buah, mual, atau muntah.
  • Anda mengalami demam tinggi yang tidak kunjung reda.
  • Ada tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering atau tidak buang air kecil selama beberapa jam.

    Strategi Pencegahan untuk Mengelola Diabetes Saat Sakit

    Dapatkan Vaksinasi yang Direkomendasikan

    Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi tertentu, seperti flu dan pneumonia. Vaksinasi, seperti vaksin flu tahunan atau vaksin pneumonia, dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.

    Siapkan Rencana Manajemen Sakit

    Memiliki rencana manajemen sakit yang dirancang oleh dokter atau ahli diabetes membantu Anda mempersiapkan apa yang harus dilakukan jika Anda jatuh sakit. Rencana ini harus mencakup kapan harus memeriksa gula darah, apakah dosis obat perlu diubah, dan kapan harus mencari pertolongan medis.

    Jaga Kebersihan Tangan dan Lingkungan

    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur untuk menghindari infeksi. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan pastikan lingkungan Anda bersih untuk mengurangi risiko paparan kuman.

      Baca juga: Bagaimana Mencegah Gula Darah Naik Setelah Konsumsi Karbohidrat?

      Kesimpulan

      Mengelola diabetes saat sakit memerlukan perhatian ekstra, termasuk memantau kadar gula darah lebih sering, mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat, serta mengetahui kapan harus menghubungi dokter. Infeksi atau penyakit dapat mempengaruhi kontrol diabetes, sehingga penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, menggunakan obat diabetes dengan benar, dan mengikuti rencana manajemen sakit yang disarankan oleh dokter. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan secara optimal.

      Share this post:

      Leave a Reply

      Your email address will not be published. Required fields are marked *

      Join our mailing list and never miss an update!